Beragam macam istilah dalam mata pelajaran Biologi yang harus
dimengerti para siswa, termasuk spermatogenesis dan oogenesis. Keduanya
berkaitan dengan sistem reproduksi manusia yang terjadi pada pria dan wanita.
Sama-sama memiliki persamaan, namun perbedaan keduanya sangat bertolak
belakang. Apa perbedaan spermatogenesis dan oogenesis di dalam tubuh manusia?
Spermatogenesis
Sebelum membahas lebih lanjut, tak ada salahnya memahami
pengertian awalnya. Spermatogenesis merupakan suatu proses pembentukan sperma yang
hanya terjadi didalam tubuh pria. Bila diartikan secara luas, yaitu proses
pembentukan dan pematangan sel benih pria atau spermatozoa. Jadi, tujuan utama
adalah pembentukan sel benih yang berjumlah 4 sperma fungsional.
Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis terletak pada tempat
atau lokasi proses itu berlangsung. Proses pembentukan sel benih terjadi di
Testis. Menurut pengertian ilmu biologi, Testis digambarkan sebagai kelamin
jantan pada manusia dan hewan. Pria pada umumnya mempunyai dua buah testis yang
terbungkus sempurna dalam skrotum. Dalam spermatogenesis terjadi proses
pembelahan sel yang mana setiap kromosom per sel akan dibelah menjadi dua.
Proses ini akan terus terjadi secara simetris dan sel primordialnya bernama
spermatogonium.
Menurut penelitian valid yang dilakukan para ahli, proses
pembentukan dan pematangan sel benih akan terjadi secara terus-menerus.
Biasanya, proses akan berjalan setiap detik ketika seorang anak laki-laki
beranjak dewasa hingga menuju akhir usia. Jadi, tak perlu heran bila seorang
kakek berusia diatas 60-an bisa memiliki keturunan bila menikahi seorang wanita
muda.
Oogenesis
Berdasarkan pengertian dasarnya, oogenesis merupakan proses pembentukan
ovum atau sel telur yang hanya terjadi didalam tubuh wanita. Jadi, tujuan utama
adalah membentuk ovum yang berperan vital dalam proses pembuahan atau
reproduksi. Proses ini hanya berlangsung pada organ reproduksi wanita, yakni
ovarium, yang memang mempunyai fungsi utama sebagai penghasil sel telur atau
ovum.
Proses ini menghasilkan 1 ovum fungsional, salah satu titik perbedaan
spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembelahan sel yang dibelah menjadi
dua yang terjadi secara asimetris. Sel primordial Oogenesis bernama oogonium,
proses yang terjadi berlangsung pada periode istirahat yang sangat penjang.
Berbeda dari spermatogenesis yang dialami pria, oogenesis yang
dialami wanita berlangsung pada siklus 28-30 hari. Biasanya akan dialami ketika
anak perempuan beranjak dewasa hingga memasuki periode menopause (biasanya usia
50 tahun). Jadi, jangan heran bila wanita yang memasuki usia menopause akan
sulit memiliki keturunan.
Kesimpulan
Jadi, ada empat macam perbedaan spermatogenesis dan oogenesis yakni
berdasarkan tujuan proses, tempat pembentukan, hasil, pembelahan dan proses
periode. Keduanya sangat bertolak belakang, baik pria ataupun wanita, tetapi
memiliki fungsi yang saling melengkapi satu sama lain dalam sistem reproduksi
manusia.