Semua pasti sudah pernah mendengar istilah HIV dan Aids. Yah, terkadang memang ngeri mendengar penyakit yang belum ada obatnya itu. Apa sih, sebenarnya HIV dan Aids itu? HIV dan Aids adalah penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Semakin lama, penderita akan semakin lemah.
Kebanyakan orang mengira bahwa HIV dan Aids itu adalah sama. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda. lantas, tahukah Anda perbedaan HIV dan Aids?
HIV adalah kependekan dari Human Imunodeficiency Virus. HIV adalah salah satu bentuk virus yang menyerang system kekebalan manusia. Pada saat terinfeksi virus tersebut, seseorang akan mengalami penurunan daya tahan tubuh perlahan namun pasti.
AIDS adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya daya tahan tubuh. Gejala ini muncul karena tubuh tidak mampu menghadapi serangan penyakit dari luar. Misalnya, pada orang sehat akan mampu melawan berbagai kuman dan jamur di mulutnya sehingga tidak menimbulkan penyakit. Namun, pada penderita aids kuman dan jamur ini menjadi penyakit yang parah karena tubuh tidak lagi punya kekuatan untuk melawan.
Pada mulanya seseorang tertular virus HIV melalui empat media, yaitu darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI. Keempat media itu kemungkinan ditularkan melalui hubungan seks, kehamilan, menyusui, dan melahirkan, serta penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Saat terinveksi virus HIV, seseorang tidak serta merta mengalami gejala Aids. Dia dapat hidup layaknya manusia normal lainnya. Bahkan, tes HIV pada masa jeda masih menunjukkan negatif karena tubuh belum membentuk antibody.
Selama sekitar 3-5 tahun seorang yang terinfeksi HIV baru bisa diketahui tanda-tandanya. Tanda-tanda tersebut seperi diare berulang kali, demam, sering flu, sariawan, berat badan menurun, pembengkakan kelenjar getah bening, dan gejala penyakit ringan lainnya. Sebenarnya, penyakit tersebut mudah disembuhkan pada orang normal. Namun, karena system kekebalannya tidak cukup punya penangkal, maka bisa menjadi penyakit ganas.
Pada seseorang mulai terserang berbagai penyakit ini berarti dirinya telah positif Aids. Masa rentang penyakit pada penderita Aids lebih pendek. Artinya, penderita Aids cenderung lebih parah ketimbang HIV. Biasanya kesehatannya terus menurun hingga meninggal. Apalagi bila ia terlambat mengetahui serangan HIV.
Bagaimana Cara Mendeteksi HIV?
ada tes khusus untuk mengetahui apakah seseorang terserang HIV atau tidak. Tes darah itu dilakukan setiap 6 bulan sekali, terutama bagi Anda yang memiliki resiko tinggi terserang penyakit ini. Tujuannya agar seseorang yang memiliki resiko tinggi dapat segera mengetahui bahwa dirinya terserang HIV sehingga segera mendapatkan terapi yang tepat. Masa rentang HIV ke Aids bisa diperpanjang melalui terapi ARN dan gaya hidup sehat. artinya, bila sudah diketahui sejak awal maka hidup penderita bisa diperpanjang.