Ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang harus dimiliki manusia untuk dapat hidup dengan layak dan baik. Ilmu pengetahuan juga banyak dipelajari dengan tujuan manusia-manusia modern dapat memanfaatkannya untuk menemukan hal-hal yang membawa kesejahteraan hidup lebih luas seperti penemuan obat baru, kendaraan baru, dan alat teknologi.
Nah, tahukah Anda mengenai perbedaan ilmu dan pengetahuan? Banyak diantara kita yang menyamakan pengertian ilmu dan pengetahuan. Padahal, kedua hal tersebut jelas berbeda. Pengetahuan berasal dari kata tahu yang tentunya memiliki makna lebih dangkal. Pengetahuan menandakan bahwa seseorang telah mengerti mengenai sesuatu. Misalnya ibu A telah membaca sebuah artikel mengenai jerawat kemudian tahu bahwa jeruk nipis adalah salah satu obat jerawat yang alami. Pengetahuan ibu A tersebut tidak bisa disebut sebagai ilmu. Untuk mendapatkan ilmu seseorang harus belajar lebih detail misalnya dengan mengetahui tipe-tipe kulit, penyebab jerawat, penanganan kulit berjerawat berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis jerawat, proses penyembuhan jerawat, zat-zat yang dibutuhkan untuk menumpas factor penyebab jerawat, dan sebagainya. Tentunya yang dapat memahami detail jerawat tersebut adalah dokter kulit.
Ilmu memiliki jangkauan yang lebih luas dari pengetahuan. Ketika seseorang ingin mendapatkan ilmu maka ia harus mempelajari pengetahuan. Artinya setiap ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis membentuk sebuah alur konkret yang bermanfaat.
Untuk mendapatkan pengetahuan seseorang hanya perlu untuk membuka mata dan telinga kemudian menghafalkan saja. Namun, rangkaian ilmu perlu lebih dalam dari itu. Awalnya seseorang harus punya pengetahuan, kemudian masalah, hipotesis, menganalisa, dan terakhir menyimpulkannya menjadi sebuah ilmu.
Contohnya seseorang telah berpengetahuan bahwa kambing makan rumput. Kemudian dia menangkap adanya masalah mengenai beberapa kambing yang tidak mau makan rumput. Adanya masalah dan pengetahuan tersebut belum dapat dikatakan sebagai ilmu kecuali bila dilakukan penelitian mengenai masalah secara lanjut.
Pengetahuan mengenai kambing makan rumput bisa diperluas dengan membaca buku dan mengkaji dari para ahli tentang ciri-ciri rumput yang biasanya dimakan kambing. Perlu juga dipelajari mengenai factor-faktor yang menyebabkan kambing tidak mau mengonsumsi makanan, misalnya penyakit, jenis rumputnya, keadaan kandang, stress, dan sebagainya. berdasarkan pengetahuan dasar tersebut kemudian kembali pada permasalahan awal untuk menganalisis kira-kira factor apa yang paling mempengaruhi kambing mogok makan.
Langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan sementara misalnya kambing tidak mau makan karena rumputnya tidak cocok. orang tersebut harus melakukan penelitian berdasarkan pengetahuannya dengan memberikan berbagai jenis rumput untuk kambing. Akhir dari penelitian akan didapatkan ilmu baru yaitu jenis-jenis rumput yang cocok untuk makanan kambing, rumput yang paling baik untuk makanan kambing, dan rumput yang tidak dapat digunakan untuk makanan kambing.
Begitulah proses untuk mendapatkan sebuah ilmu. Perlu adanya proses panjang yang mengolah pengetahuan menjadi sebuah ilmu konkret yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas.