AC dan DC merupakan dua istilah populer dalam dunia
elektronika. Keduanya merupakan tipe tegangan listrik yang eksis disekitar
kita. Tegangan listrik merupakan beda potensial yang berasal dari dua kutub
yang tak sama alias berbeda. Banyak perangkat yang menggunakan salah satu dari
kedua tegangan tersebut, lalu apa perbedaan AC dan DC dalam dunia elektronika?
Banyak persepsi salah yang berkembang di masyarakat mengenai keduanya. Mari
kita bahas satu per satu!
AC
Istilah AC sering dikatakan tegangan tinggi yang bisa
menyebabkan orang tersengat listrik bila tersentuh dan pernyataan ini
sepenuhnya tidak benar. AC merupakan singkatan Alternate Current yang diartikan
sebagai arus listrik dua arah (bolak-balik) sehingga memiliki frekuensi yang
lebih besar dari nol.
Mengetahui besar tegangan AC tidak begitu rumit, cukup
mengukur beda potensial dengan menggunakan kutub Neutral dan Phase. Sumber
listrik yang berasal dari PLN merupakan salah satu contoh tipe tegangan AC yang
besarnya sekitar 220V-240V dengan frekuensi 60 Hz.
Cara terbaik mengetahui perbedaan AC dan DC dalam dunia
elektronika adalah memakai alat ukur yang bernama Oscilloscope. Alat ini akan
menggambarkan bentuk sinyal AC tampak seperti gelombang arus bolak-balik (dua
arah). Cara lain untuk mengetahuinya adalah melihat perangkat yang mengusung
tipe AC seperti televisi, kipas angin, mesin cuci dan kulkas, intinya adalah
perangkat yang hanya akan menyala bila terhubung langsung ke sumber listrik
rumah.
DC
Istilah DC seringkali dikatakan tegangan rendah dan tidak
menyebabkan tersengat listrik, pernyataan itu tidak benar dan banyak korban
yang telah kesetrum tipe listrik ini. DC merupakan singkatan kata Direct
Current yang diartikan arus listrik satu arah dan tidak berfrekuensi.
Cara mengetahui besar tegangan DC yaitu mengukur langsung beda
potensial antara kutub ground dan positif, kutub negatif dan positif serta
kutub ground dan negatif. Perbedaan AC dan DC dalam dunia elektronika bisa
dilihat langsung memakai Oscilloscope, arus DC tampak bergerak lurus atau
searah.
Cara terbaik menentukan arus DC adalah melihat sumber
energinya, biasanya berupa baterai dan aki. Perangkat elektronik yang
mengandalkan kedua energi tersebut seperti handphone, kendaraan bermotor,
senter listrik, kalkulator dan sebagainya. Aki mengandung sumber listrik cukup
besar yang berpotensi menyengat bila tidak berhati-hati.
Kesimpulan
Perbedaan AC dan DC dalam dunia elektronika bisa dilihat dari
pengertian dasar dan perangkat yang mengusungnya. AC merupakan tipe tegangan
dua arah dan perangkat harus terhubung langsung ke sumber listrik rumah,
sedangkan DC merupakan tipe tegangan searah dan perangkat wajib terhubung
dengan baterai atau aki.